Minggu, 02 Desember 2012

CERITA INSPIRASI



Sahabattt,,,,,,,aku punya cerita yang aku dapat dari sebuah buku,,,,,,,,,
selamat membaca,,,,,,^_^

Cerita tentang dua jenis kerang, yang satu kerang rebus,satunya lagi kerang mutiara.  Kita mulai dari si kerang rebus . Hampir tidak ada yang istimewa dari diri si kerang rebus ini. Dia dengan mudah diambil dari dasar laut atau pantai. Begitu sampai di daratan, kerang ini pun juga tak banyak mendapat ‘sambutan istimewa’. Bahkan ketika dilempar ke pasaran,harga dari si kerang rebus ini,nggak mahal-mahal amat. Udah gitu,jualnya di emperan,dipegang banyak orang yang sekedar lewat,kadang membeli atau sekedar menawar. Sungguh rendah nilai kerang ini. Yach , begitulah nasib si kerang rebus. Murah an murahan. Rendah dan rendahan.
Nah, beda banget dengan nasib si kerang mutiara. Tahu nggak gimana proses kejadiannya? Ia adalah sejenis kerang yang terpendam sedemikian rupa di dasar lautan. Di dalam perut kerang,kerap kali termasuki mineral-mineral air laut.’sakit….sakit….sakit…’. kira-kira begitu rintihan si kerang mutiara kecil tatkala mineral itu memasuki dirinya. Sekuat tenaga ia menahan. Ia yakin,dibalik rasa sakit dan ketahanan itu aka nada hikmah yang banyak. Demikian seterusnya hingga berbulan-bulan lamanya. Lalu apakah yang terjadi padanya? Maka si kerang itu pun akhirnya mengandung mutiara di cangkangnya. Luar biasa……. Bisa bibayangkan ia tumbuh menjadi kerang yang jauh lebih berharga dibandingkan dengan kerang biasa. Hanya seorang penyelam pemberani saja yang berani memetik mutiara si kerang itu. Pun ketika diperjual belikan mutiara berharga ini,hanya dijumpai dalam etalase-etalase sehingga nggak semua tangan bisa menyentuhnya. Harganya pun nggak cukup seperak dua perak. Bahkan orang membelinya pun bukan untuk dikonsumsi,selesai itu trus dibuang. Tidak, tidak seperti itu. Orang merasa ingin memilikinya,karena si kerang mutiara ini sangat istimewa. Ketika sudah memilikinya, si pemilik itu akan menjaga,sebagaimana dia menjaga dirinya sendiri. Hmmm sungguh mulia si kerang mutiara ini.

0 komentar: